Ramadan.
8 months ago
Antara yang tersurat dan yang tersirat ~ Zaman selalu berubah dan musim sentiasa berganti namun perbezaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada ...
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
gambar nie kak ambil katmana?
ReplyDeletekat rumah biras kita di muar.
ReplyDeleteMungkin...mungkin ! Setahu burung cenderawasih (hok dr kayangan tu) tidak mempunyai sarang di dunia..mungkin species dr Papua New Guinea?
ReplyDeletemana mahal? sarang burung layang2 ke sarang burung ni?
ReplyDeleteTerima Kasih sudi berkongsi gambar.Wassalam.
ReplyDeletesarang burung layang-layang? hmmmmm Bird nesr's soup..best !
ReplyDeletebagus utk lelah tu tuan... lebih2 lagi utk kanak2...
ReplyDeletekita diberitahu, sarang burung itu terjatuh apabila burung cenderawasih jantan diserang seekor burung kuning. burung cenderawasih betina akan membuat sarangnya di atas belakang cenderawasih jantan dgn mengambil bulu2 dr belakang tengkuk cenderawasih jantan. bila tiba masanya utk bertelur, cenderawasih betina akan duduk di atas belakang yg jantan dan akan menebarkan sayapnya sehingga menutupi keseluruhan badan cenderawasih jantan. hmmm ... unik betul species burung ini, kan ...
ReplyDeleteLalalalalala
ReplyDeleteAdakah ini dongeng moden? Benarkah cerita ini?
ReplyDeleteAda pihak yg kononnya tlh menjlnkan kajian secara rapi utk menerima hakikat sebenar mengenai BURUNG CENDERAWASIH ini. Mengikut kajian saintifik yg dijalankan, burung ini lbh terkenal di kalangan penduduk nusantara dgn panggilan Burung Cenderawasih. Bagi kalangan masyarakat China pula, burung ini dipanggil sbg Burung Phoenix yg byk dikaitkan dgn kalangan kerabat istana Maharaja China. Bg kalangan penduduk Eropah, burung ini lbh terkenal dgn panggilan 'Bird of Paradise'. Secara faktanya, asal usul burung ini gagal ditemui atau dikesan sehingga skrg. Tiada bukti yg menunjukkan ianya berasal dr alam nyata ini. Namun satu lagi fakta yg perlu diterima, burung cenderawasih turun ke bumi hanya di IRIAN JAYA, Indonesia shj. Tetapi yg pelik namun satu kebenaran, burung ini hanya turun seekor shj dlm tempoh 7 thn. Dan ianya turun utk mati. Sesiapa yg menjumpainya adalah satu tuah. Oleh itu, kebanyakan burung cenderawasih yg anda saksikan mungkin berumur lbh dr 10 thn, 100 thn atau sebagainya. Kebanyakkannya sudah beberapa generasi yg mewarisi burung ini.
Telah dinyatakan dlm kitab Tajul Muluk bhw burung cenderawasih mempunyai pelbagai kelebihan. Seluruh badannya drp dlm isi perut sehinggalah bulunya mempunyai khasiat yg misteri. Kebanyakannya digunakan utk perubatan. Namun ramai yg memburunya kerana 'tuahnya'. Burung cenderawasih digunakan sbg 'pelaris'. Samada pelaris diri atau perniagaan. Sekiranya seseorang memiliki bulu burung cenderawasih shj pun sudah cukup utk dijadikan sebagai pelaris. Mengikut ramai org yg ditemui memakainya sbg pelaris menyatakan, bulu burung cenderawasih ini merupakan pelaris yg paling besar. Hanya org yg memilikinya yg tahu akan kelebihannya ini. Namun yg pasti burung cenderawasih bukannya calang2 burung. Penuh dgn keunikan, misteri, ajaib, tuah dan kami di Melayu Antique bawakan ia eksklusif utk tatapan dan rebutan anda semua.
Dongengan Cenderawasih Ke 3 (Cenderawasih di Irian Jaya Burung Surga Bernasib "Neraka")
ADA dongeng rakyat Irian Jaya ... Suatu ketika, Logohu, seekor burung cenderawasih menggugat dewa. Dia iri melihat kecantikan burung lain. Logohu minta, agar dirinya dijadikan burung yg paling indah bulunya. Dewa pun terkejut dan berkata: "Logohu, kamu bodoh. Seharusnya kamu bangga dgn keadaanmu sekarang. Bulumu yang cokelat gelap, menyelamatkan kamu. Lihat burung lain yg bulunya indah, hidupnya diincar pemburu." Karena Logohu terus mendesak dewa. Dia ingin bulu badannya seindah pelangi. Dewa pun mengabulkan keinginan cenderawasih buruk rupa ini. Sekejap kemudian, Logohu berubah menjadi burung berbulu indah. Istri Logohu justru sedih. "Jangan dekat anak-anak. Keindahanmu akan mendatangkan bahaya bagi keluarga kita," katanya.
cantik....thanks for sharing
ReplyDeleteHakikat sebenar Burung Cenderawasih (Vol: 1)
ReplyDeleteDi Irian Jaya:
Burung cenderawasih mmg menjadi sasaran pemburu sejak zaman dulu, sampai hari ini. "Berapa populasinya, kami belum mampu menghitung. Pokoknya sudah mencapai titik rawan. Kalau dibiarkan terus, burung cenderawasih itu pasti punah di Irian Jaya. Indonesia bakal kehilangan burung terindahnya," kata Kepala Sub Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDSA) Kanwil Kehutanan Irja, Ir
Budiarto MSc. Bulu indah burung ini, mmg sasaran pemburu dan maling burung. Sebab sampai kini, masih tetap bergentayangan pedagang burung cenderawasih opsetan. "Kalau burung hidup harganya lebih mahal. Kami lebih suka menjual yang sudah kering," kata pedagang keliling di suatu hotel di Jayapura, bulan lalu. "Di Jakarta, harganya lebih mahal lagi. Mau beli?"
***
KEINDAHAN fantastis bulu unggas ini, memang memancing daya tarik beberapa manusia dungu. Jual beli burung cenderawasih, bukan mainan hari ini atau kemarin saja. Sejak berabad2 lalu, kulit berbulu burung cenderawasih ini, sudah menjadi barang jual-beli pedagang. Dari beberapa pulau di Maluku, terutama Pulau Irian (saat itu masih berlum terpisah antara Irja dan Papua Niugini), burung ini kemudian menjadi komoditas "ekspor" ke beberapa kota bandar dagang di Eropa, dan Asia - termasuk Cina dan Jawa. Bulu burung ini, entah kapan, sudah termashur sebagai hiasan topi. Misalkan saja, pengadilan tinggi di Turki abad ke-15, anggota sidang memakai topi dengan juntaian bulu cenderawasih. Topi wanita ningrat di Paris, misalnya, pasti berhiaskan bulu warna-warni burung ini. Cenderawasih sendiri, saat itu belum dikenal asal muasalnya. Di Portugal, burung ini dinamakan passaros de sol atau burung matahari. Secara umum, burung ini disebut avis paradiseus alias burung surga. Dlm versi Jawa, burung itu disebut manuk dewata. Konon di zaman kekuasaan Pangeran Sabrang Lor dari Demak yg terkenal berani memerangi Portugis di Malaka, org Demak sudah mengenal adanya burung dewata yang ditetaskan di surga. Kabar burung ini berasal dari pedagang Melayu yg pulang dari Maluku. Kontan saja, burung itu dilafalkan menjadi manuk dewata, serta laris dibeli pedagang Barat. Pedagang Portugis di Malaka, membawa pulang burung yg amat disukai utk penghias topi. Bulu burung dagangan yg misterius itu, dinamakan ikut-ikutan bunyi manuk dewata juga, hingga jadilah nama Latin - manucodiata. Nama di zaman kapal kayu itu, terus dipakai dgn revisi menjadi manucodia. Akhirnya ada spesies burung cenderawasih mantel kilat bernama Latin Manucodia atra, Manucodia chalybatus (cenderawasih hijau) dan M jobiensis (cenderawasih jobi) dan M kerandrenii alias cenderawasih terompet. (Slamet Soeseno, Intisari - 1995)
kekanda megat,
ReplyDeletebknnya tiada sarang di dunia, sbb sarangnya dibuat di atas belakang burung jantan.
TA .., tak tahulah kita mana yg lbh mahal. tak pernah pula kita dengar org nk jual sarang burung cenderawasih ...
ReplyDeleteKS dan Ad ... sama2.
Wan ... happy nampak. ada citer menarik ke?
burung cenderawasih juga terdapat di dungun terengganu tapi warna silver...rare species hok versi national geografic....
ReplyDeleteYe ke? Tapi tenguk National Geographic lain pulak, tak de pun yang bersarang belakang burung jantan. Ini cerita2 orang @ dogengan untuk menyedapkan myth mengenai burung ini ke atau factual?
ReplyDeleteambo hok irian jaya tu tak heran, boleh beli bila-bila masa, hok ado sekor ambo dah jual, hok terengganu nie tokleh tengok rupa parasnya, katanya ada dok dalam istana, nak benar rasanya nak tengok...
ReplyDeletelagi info yg dicut n paste :
ReplyDelete"Mmg saat itu, burung cenderawasih menjadi burung semi-mitologi. Katanya, satwa dirgantara ini hanya mengudara dan terbang terus. Mereka tak pernah hinggap di pohon, apalagi di tanah. Kalau mati, baru jatuh ke bumi. Mereka hanya mematuk embun sejuk dan awan halus, sebagai pakannya. Burung kayangan ini pun, hidup berpasangan dgn jodohnya sampai mati. Kalau mereka bercumbu, ya di udara. Kalau bertelur, sang betina meletakkan di atas punggung burung jantan, sambil mengerami telurnya di punggung sang suami. Kalau lelah, mereka beristirahat dgn mencantelkan ekornya ke cabang atau ranting kayu, lalu tidur bergantung macam kalong ..."
~ hmmm sukar juga kita nak menjawabnya, mungkin lebih byk mitos dari kebenarannya. seperti yg kekanda megat katakan seblm ini, "Setahu burung cenderawasih (hok dr kayangan tu) tidak mempunyai sarang di dunia .." kita cuma nak bg tahu yg "hok dr kayangan" itu pun masih ada sarangnya ... tp sbb sarangnya dibuat atas belakang si jantan, org tk jumpa. dan seperti yg prof ramli kata pula, di dungun ada rare species warna silver ... mungkin di tempat2 lain pun ada selain dari di papua new guinea. sebenarnya ada byk species burung cenderawasih ini. kita difahamkan, ada yg buat sarang di celah ranting pokok, ada juga species yg buat sarang di tanah dari ranting2 kayu dan daun2. gambar yg kita ambil ini, sarangnya dibuat dr bulu2 cenderawasih itu sendiri dan baunya agak wangi ... mitos ke?
sarang dia pernah tgk ke, prof?
ReplyDeletedok lagi tu
ReplyDeletekalau ada nanti, share2 ye prof ...
ReplyDeletecenderawasih yg ada dulu, awat dijual prof ..? tak bawak rezeki, ka? opss!! bila dijual, rezeki lah tu kan ...
ambo nie hal-hal mistik tak berapa kesahpun, lagipun burung nie hok irian jaya dan papua tu mudah diperolehi...
ReplyDeletehehe...
ReplyDeletemata kamu tu pun cam...cenderawasih...
aduiii PA ... cakap pelan2, blushing kita ... mata pinjam tuuuuu ...
ReplyDeleteprof, cenderawasih yg selalu diawet dan dijadikan bahan pameran mistik tu, asalnya dari mana?
soklan cepumas...good question sis....
ReplyDeleteyhok ambo selalu dapat tu dari irian jaya, ada dua pakej, satunya yang belum dikembangkan sayap dan dirapikan bulu, murah sedikit...berhati membelinya kerana perlu kemahiran untuk membuka kepak dan bulunya, ianya lebih murah, hok dah dikembangkan kepak dan dirapikan bulunya lebih mahal...cuma kalau nak beli tu kena ceklah waknanya asli atau tidak sebab diwarnakan kembali...tak ori.
ReplyDeletekesian pulak kat cenderawasih ni. kerana kelebihan yg ada, dia jadi mangsa keadaan ...
ReplyDeletemacamana nak tahu warna yg asli atau tidak, prof?
alahmacam tengok orang pompuan jugak, kalau hok comel tu mekapnya nipis jee atau tak mekap langsung, hok mekap tebal tu tak berapa comellah...guna air sapu pada jari.lurut bulu perlahan2 pasti ada kesan warna pada jari...tu jeee
ReplyDeleteahahahahha....
ReplyDeletejawapan cepumas....
bro ni.......
hehehe...professor lah katakan. dah tentu jawapan cepumas. kalau prof buat soalan exam, alamat 10x ambik exam pun kita tak pass2 ...
ReplyDeletejadi sebenar2nya ... tiada yg mistik lah tentang burung cenderawasih ni, ye ...?
bagi orang melayu semua benda yang susah dapat, hok garang seperti harimau, hok anih dan pelik atau di luar tabii misalnya buloh beruas songsang, ah banyaklah lagi dianggap mistik...entahlah...mistik dalam konteks melayu tu lebih banyak berkaitan dengan penyakit ke 3 iaitu "nak lebih", nak kuat seks bagi lelaki, nak lebih comel bagi perempuan, nak cepat kaya, nak kebal, pelaris, penunduk...pada hal anu-anu yang sedia ada digunakan dengan sebaik mungkin dengan riadah, maka sehatlah tak perlu pakai minyak lintah atau wafak, kalau nak suruh orang takut tak perlu simpan misai rimau, jadi bos yang garang pasti anak buah takutlah...khehkhehhhh
ReplyDeletehmmmm......
ReplyDeletehehehe ... prof kalau bg contoh, memang power. nak lebih tu dah memang penyakit org kita sejak azali lagi. secoet titik hitam yg ada dlm hati, cukup sukar nak dibersihkan. dengki, khianat, irihati ... dibawa sampai ke mati ... tak dapek den nak menolong. errrr ... anu-anu tu apa prof? ada contoh ke?
ReplyDeletekhehkhehkhehhh
ReplyDeleteecewahhh...innocent sungguh kamu ni ye...hehe..
ReplyDeletelaaaa PA tak kenal kita lagi, ke? kita ni sememangnya innocent. depan org, control ayu gitu. kalau prof pijak semut tak mati, kita pulak langsung tak pijak semut tuuu, sanggup pijak rumput dr pijak semut ... hehehe.
ReplyDelete