BILA CINDAKU MENULIS ...
Zaman selalu berubah dan musim sentiasa berganti namun perbezaan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan hanyalah sebuah ilusi yang terus menerus ada ....
Penakik pisau seraut, ambil galah batang lintabung, salodang jadikan niru, yang setitik jadikan laut, yang sekepal jadikan gunung, alam terkembang jadikan guru, dalam laia ado babatin, dalam tersurat ada tersirat ....
Siapa Aku :
Bugis sebelah bapa, Semelenggang Naning sebelah emak. Aku bukan siapa-siapa pun. Bukan kau, bukan juga mereka. Hanya aku, yang tidak berwujud ... tetapi masih punya aku, dalam diri aku. Aku menulis bukan untuk dikenali. Kerana kewujudanku sirna, aku juga tidak punya nama untuk dikenali ...
Cinta :
Aku tidak punya apa-apa, yang ada padaku hanya Cinta ... cinta yang tidak dapat aku huraikan menerusi perasaan, tidak dapat aku gambarkan melalui huruf mahupun tulisan. Kerana Cintaku tiada huruf, tiada juga suara ....
Sulit menjelaskan apa hakikat cinta
Ia kerinduan dari gambaran perasaan
Hanya orang
yang merasakan dan mengetahui
Bagaimana mungkin
Engkau dapat menggambarkan
Sesuatu yang engkau sendiri bagai hilang
dari hadapan-Nya, walau ujudmu
Masih ada karena hatimu gembira yang
Membuat lidahmu kelu
Menora :
Aku sekadar pelakon di pentas Menora, yang melakonkan watak yang telah diciptakan khusus buatku, mengikut skrip yang telah dituliskan untukku, tanpa mengetahui apakah penghujung jalan ceritaku. Yang pastinya, ianya tidak akan membebankan aku ... hanya sekadar menguji sejauh mana kemampuanku dan setakat mana daya kekuatanku bertahan ....
Aku mencintai-Mu dengan dua cinta
Cinta karena diriku dan cinta karena diri-MuCinta karena diriku, adalah keadaan senantiasa mengingat-MuCinta karena diri-Mu, adalah keadaan-Mu mengungkapkan tabirHingga Engkau ku lihatBaik untuk ini maupun untuk ituPujian bukanlah bagikuBagi-Mu pujian untuk semua itu
0 comments:
Post a Comment
Kalau digumpal sekecil kuku, kalau dibentang selebar alam, walau sebesar biji labu, bumi dan langit ada di dalam ....